Community
and International Nutrition
Poor Micronutrient Status of Active
Pulmonary Tuberculosis Patients
in Indonesia1
Elvina Karyadi,*† Werner Schultink,**,2
Ronald H. H. Nelwan,‡ Rainer Gross,**
Zulkifli Amin,‡ Wil M. V. Dolmans,†† Jos
W. M. van der Meer,†† Joseph G.A.J Hautvast†
and Clive E. West†‡‡3 *SEAMEO-TROPMED
Regional Center for Community Nutrition University of Indonesia, Indonesia;
**Gesellschaft fu¨ r Technische
Zusammenarbeit (GTZ) GmbH, Eschborn, Germany; ‡Department of General Internal
Medicine, Faculty of Medicine, University of Indonesia, Indonesia;
††Departments of General Internal Medicine and ‡‡Gastroenterology, University
Medical Centre, Nijmegen, The Netherlands; and †Division of Human Nutrition and
Epidemiology, Wageningen University, The Netherlands
Abstraksi
Malnutrisi sering diamati pada pasien dengan tuberkulosis paru (TB), tapi gizinya status, khususnya mikronutrien, masih kurang didokumentasikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki status gizi pasien dengan TB aktif dibandingkan dengan kontrol yang sehat di Jakarta, Indonesia. Dalam studi kasus-
Malnutrisi sering diamati pada pasien dengan tuberkulosis paru (TB), tapi gizinya status, khususnya mikronutrien, masih kurang didokumentasikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki status gizi pasien dengan TB aktif dibandingkan dengan kontrol yang sehat di Jakarta, Indonesia. Dalam studi kasus-
kontrol, 41 out-pasien berusia 15-55 y dengan tidak diobati TB paru aktif
dibandingkan dengan 41
kontrol yang
sehat dipilih dari tetangga dari pasien dan cocok untuk usia dan jenis kelamin.
Kasus memiliki klinis dan kelainan radiografi konsisten dengan TB paru dan
setidaknya dua spesimen sputum menunjukkan asam-cepat
basil. Status data antropometri dan mikronutrien dikumpulkan. Dibandingkan dengan kontrol, pasien TB memiliki indeks massa tubuh lebih rendah, ketak ketebalan (trisep, bisep, subskapularis, suprailiac), lengan pertengahan atas lingkar, proporsi lemak, dan konsentrasi serum albumin, hemoglobin darah, plasma retinol dan seng plasma, sedangkan seng protoporfirin konsentrasi plasma, sebagai ukuran eritrosit protoporfirin bebas konsentrasi, lebih besar. Ketika pasien dan kontrol dibagi berdasarkan status gizi, konsentrasi albumin serum, hemoglobin darah, dan seng dan retinol dalam plasma lebih rendah pada TB malnutrisi pasien daripada kelompok kontrol sehat bergizi baik, pasien TB bergizi baik dan kontrol yang sehat kurang gizi. di
Kesimpulannya, status gizi pasien dengan TB paru aktif adalah miskin dibandingkan dengan subyek sehat, yaitu, secara signifikan lebih banyak pasien yang menderita anemia dan lebih memiliki konsentrasi plasma rendah retinol dan seng. Rendah konsentrasi hemoglobin, dan retinol dan seng dalam plasma lebih menonjol pada TB malnutrisi pasien. J. Nutr. 130: 2953-2958, 2000.
basil. Status data antropometri dan mikronutrien dikumpulkan. Dibandingkan dengan kontrol, pasien TB memiliki indeks massa tubuh lebih rendah, ketak ketebalan (trisep, bisep, subskapularis, suprailiac), lengan pertengahan atas lingkar, proporsi lemak, dan konsentrasi serum albumin, hemoglobin darah, plasma retinol dan seng plasma, sedangkan seng protoporfirin konsentrasi plasma, sebagai ukuran eritrosit protoporfirin bebas konsentrasi, lebih besar. Ketika pasien dan kontrol dibagi berdasarkan status gizi, konsentrasi albumin serum, hemoglobin darah, dan seng dan retinol dalam plasma lebih rendah pada TB malnutrisi pasien daripada kelompok kontrol sehat bergizi baik, pasien TB bergizi baik dan kontrol yang sehat kurang gizi. di
Kesimpulannya, status gizi pasien dengan TB paru aktif adalah miskin dibandingkan dengan subyek sehat, yaitu, secara signifikan lebih banyak pasien yang menderita anemia dan lebih memiliki konsentrasi plasma rendah retinol dan seng. Rendah konsentrasi hemoglobin, dan retinol dan seng dalam plasma lebih menonjol pada TB malnutrisi pasien. J. Nutr. 130: 2953-2958, 2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar